Jumat, 19 Februari 2010

A releasing moment comes,,


Some of my last soliloquies at the previous day, find their answer or just response today,, hhmm, this quite releasing, actually,,
Pain and sorrow that I felt just yesterday seems like vanish in the air,, all tears came yesterday seems like vaporize,,  My very dark, gloomy, depressing, and somber moment happened yesterday soon find its turning point,, yes, I believe that the turning point come today and keep hoping that ‘this is it..this is the moment I am waiting for,,,’.
 It came to me when I was sleeping and dreaming coz I had nothing to do lately,,  suddenly that destiny came through a cellphone ring.  Hastily, I woke up and tried to do my best to the sudden-come-destiny that took me to this condition of releasing. Yes, it is…I can say it’s a releasing moment,,a moment of joy (or at least, that’s what I am thinking of and hoping for now,,,)
Someone so very special ever told me that : “the darker the night, the closer you are to the light”. Well, based on this recent experience I really find a justification for that quote. It was yesterday I want to quit from all of these things and choose to move backward but in the day after, I get something that makes me still want to hold on and grow the buds of hope,, again and again, for a hudred  more times..  ;)
Thank you destiny for coming,,
thank you God for sending me that destiny,,,
and thank you luv for keeping my spirit,,,,

So, I can say that,,,,,
*We would never know the meaning in every single thing happened to us after several times go by..     More often, the sense behind one single thing came after several times later. It is all because every    process has its own time definition,,

An about the left-unanswered-questions, jostein gaarder told me -through his book of course- that…
*every question must have its own answer. Just because we cannot  find one, it does not mean that      there is no answer for the question,,,

By the end of this writing, I can say,,,
*Happy facing your future,,, ;)
  doesn’t matter whatever it seems like, just “keep moving forward”!!
  ^)/

Rabu, 17 Februari 2010

Nothing’s left for me here, I better leave…


Tidak ada,,tidak ada yang tersisa,,tidak sama sekali, tak satupun
Tidak hangatnya senyuman,
Tidak riangnya tawa,
Tidak tidak manisnya pencapaian,
Tidak gairahnya cinta,,

Tidak,tidak satupun.
Tak ada satu hal pun yang dapat kutemui lagi dari segala yang ada di sini..
Lalu buat apa aku di sini, menahankan kesakitan, menelan kesepian,,,
Tidak ada suatu untuk membuatku tetap dapat terjaga dan terus bangkit
Kesakitan ini telah menggodaku untuk meninggalkan jalan ini..
Karena sudah benar-benar tak ada apa-apa lagi buatku,,

Akhir-akhir ini semuanya terasa lebih gelap,,lebih pekat
Semuanya seolah mengatakan padaku untuk tinggalkan semua ini..

Yahhh, inilah aku..
Duduk terpekur di simpang jalan ini
Yang bimbang dan terombang-ambing antara kedua jalan yang tak mampu kuputuskan
Yang terus saja menghabiskan waktu untuk meragu
Untuk bertanya-tanya inikah jalan yang tepat??
Inikah yang baik??
Tidak ada jawaban yang datang,,
Kadang keadaan membiarkan aku membuat penafsiran sendiri atas jalan ini,
Aku berpikir, bukan….bukan ini,,,
Lantas, jika bukan ini, yang mana? Mana yang tepat?
Tahu mana yang bukan, tidak berarti membuatku tahu mana yang tepat, mana yang benar, mana yang baik..

Karena ketidaktahuanku itu, haruskah aku mendapat hukuman berupa menjalani sesuatu yang kuanggap “bukan”. Seringkali ketidaktahuan akan yang terbaik membuat kita terus menjalani sesuatu dan berharap hal itu adalah yang terbaik. Namun pada kenyataannya -jalan yang kita harap terbaik itu- adalah jalan yang menggerogoti kedirian, yang meluruhkan semangat dan mimpi, yang menenggelamkan dalam kubangan putus asa.. namun di tengah kepahitan itu –tetap- berharap ini adalah yang terbaik.. tepatkah itu? Dapatkah dibenarkan tindakan ini?? Dapatkah??

Aku lelah terus menerus menelurkan pertanyaan demi pertanyaan yang hanya akan tinggal sebagai pertanyaan yang tak terjawab. Mereka menggunung karena telah sekian lamanya aku terus bertanya-tanya tanpa mampu menjawab dan menemukan jawaban untuk semua pertanyaan itu. Hanya meninggalkan kematian untuk bagian-bagian dalam diriku..yang terus menerus tak terpuaskan dengan banyak hal, banyak tanda tanya, banyak kegundahan…

Pada akhirnya aku kembali pada pemikiran untuk mundur, untuk meninggalkan semua ini. Dan berhenti menaruh harapan pada hal ini, yang kurasa adalah konyol untuk berharap padanya sedangkan ia terus menerus menggerogoti kesadaranku, menghabisi mimpi dan inginku.
Jika pertanyaan “tepatkah pilihanku ini?” muncul, aku hanya bisa jawab dengan “entahlah….”
Tuhan sengaja bermain rahasia dengan makhluknya. Ia tak ingin makhluknya tahu apa yang tengah Ia persiapkan. Maka aku sebagai salah satu makhluknya, yang tak dapat melihat masa depan tak mampu membaca kebenaran menurut versiNya, hanya bisa bergerak, terus bergerak.. mungkin terkadang aku dapat bergerak maju, mungkin ada suatu saat aku akan mundur. Dan inilah saatnya aku memilih mundur dari semua ini. Karena ia sudah terlalu banyak mengambil apa yang ada dariku.

Mungkin tindakan ini tepat, semungkin ia untuk menjadi salah,,,, entahlah,bukan aku yang pegang lisensi untuk membenarkan dan menyalahkan sesuatu.