Kamis, 19 Mei 2011

cuma titik

hari yang masih sama saja. sama seperti kemarin-kemarin. menghabiskan 2 jam perjalanan dari kantor menuju kostan pengap di pinggiran kota hujan ini. bedanya, tadi singgah sebentar di toko buku. mencari-cari sebuah judul yang dulu pernah kau sarankan untukku baca. cuma itu, ya cuma itu bedanya hari ini.

sisanya, membunuh waktu di atas tempat tidur. memejamkan mata rapat-rapat, mencegah semua gambar-gambar mengerikan itu berputar ulang.

berhasil memejamkan mata, namun tidak dengan membungkam pemikiran, tanganku meraba pemutar musik usang. ya, dulu ini menjadi benda yang istimewa, karna pernah kulemparkan tepat di depan matamu. tanganku mencari-cari, dan berhenti pada sebuah lagu. terdengar lantunan suara khas menyenandungkan lagu ini 'coba kau katakan padaku apa yang seharusnya aku lakukan. bila larut tiba, wajahmu terbayang. kerinduan ini semakin dalam. gemuruh ombak di pantai kuta. sejuk lembut angin di bukit kintamani. gadis-gadis kecil menjajakan cincin, tak mampu mengusir kau yang manis. bila malam mata enggan terpejam, berbincang tentang bulan merah.'
ah, tidak. aku tidak suka lagu ini. kumatikan. kulempar lagi, bedanya kali ini tak ada kamu untuk kulempari lagi dengan benda ini.

enyah saja, enyah saja malam ini. biar besok cepat datang dan aku bisa mengulang semua ini lagi. persis.
persis seperti yang terjadi hari ini.

..............................................