Hanya lemah terkulai,,,
Sehabis menelan seonggok pil pahit ,
seharian, sendirian...
Cuma ada hawa panas berlarian di udara yang mengejek,
Menertawai aku yang tersaruk lemah,
Mengatai aku yang tengah terbeliak menahan superpahit racun ini
Angin pun mampir sebentar
Sebentar saja,,,
hanya untuk mengamini perkataan temannya
Kemudian ia menabrak aku yang memang sudah tersaruk-saruk
terperosok, ,aku memandangi lemah botol soda bianglala yang sedari tadi kugenggam
ia mulai berkeringat
memunculkan bintik-bintik kecil uap air di sisi sisinya
pertanda udara panas tadi juga menyerangnya
kuteguk, seteguk saja...
lalu menutup mata dan berusaha menemukan kedamaian di satu tegukan kecil itu
yang ada hanya getir, tidak damai tidak juga lega apalagi bahagia
semua serasa tertinggal entah di mana,
mungkin aku perlu kembali
dan mengumpulkan lagi satu per satu remah yang pernah tersia-sia
atau,,,
mungkin juga aku tak perlu kembali dan biarkan getir ini melumatku
entahlah,,,, aku merasa tak ada satu hal pun yang pasti,
yang dapat kuikuti untuk kembali ke tempat bernama bahagia
senyatanya,,
aku masih saja di sini..tergugu.
panas yang berkeliaran di udara masih tetap saja mengejek dan mencincang-cincang harga diriku
tanpa mampu membalas, aku hanya diam,
berusaha tak merasakan pil-pil pahit yang dijejalkan ke tenggorokanku
berusaha mengabaikan getir yang terus saja menjejak-jejak
mudah-mudahan mereka
dan semua getir ini tidak nyata, tidak pernah terjadi
hanya delusi si penulis hidupku yang sedang dituangkannya ke dalam beberapa baris kata saja
mudah-mudahan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar